Yogyakarta, 10 Oktober 2024 – Delegasi Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) dari Program Studi Desain Komunikasi Visual dalam KMDGI XV memamerkan salah satu karya unggulan mereka, yaitu desain mata uang simbolik. Desain ini memperkenalkan elemen-elemen visual yang menggambarkan nilai-nilai UMAHA, baik dari segi sejarah, budaya, maupun filosofi.
Desain mata uang simbolik UMAHA menampilkan gambar pendiri perguruan tinggi, KH. Munir Hasyim Latief, yang juga merupakan tokoh penting dalam Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Gambar ini dipilih sebagai simbol penghormatan atas peran penting beliau dalam pengembangan pendidikan dan sosial. Di sisi lain, elemen-elemen visual seperti burung merak, simbol tunanetra, dan ornamen barok menyiratkan keanekaragaman dan inklusivitas di lingkungan kampus UMAHA. Tidak hanya itu, simbolisasi segi lima, yang terinspirasi dari lambang Pancasila, menunjukkan komitmen UMAHA dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
Salah satu desainer utama yang terlibat dalam pembuatan karya ini, Niene, menyampaikan kebanggaannya atas keterlibatannya dalam proyek ini. “Desain ini lebih dari sekadar mata uang simbolik, tapi juga mencerminkan identitas UMAHA yang tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga budaya dan nilai-nilai sosial keagamaan. Kami ingin menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif, di mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang, dapat berkontribusi dalam kemajuan bersama,” ungkap Niene.
Lebih lanjut, Niene juga menyoroti penggunaan pattern dan simbol yang khas, seperti bunga kelopak sembilan, yang melambangkan Wali Songo, serta pattern bintang yang mencerminkan empat mazhab besar dalam Islam. Desain ini dirancang dengan pendekatan estetika yang modern namun tetap mengakar pada nilai-nilai tradisi dan sejarah yang mendalam.
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan karya desain yang penuh makna, tetapi juga untuk menegaskan bahwa desain grafis dapat menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat luas.